Sejarah Kota Pagaralam
Sejarah
Pagar Alam sebagai Kota Perjuangan bertitik tolak pada masa Penjajahan
Jepang, dengan didirikannya Sekolah Pendidikan Perwira Militer Jepang
yang disebut GIYUGUN di Pagar Alam. Melalui sekolah ini telah banyak
melahirkan Pemuda-pemuda Indonesia yang akhirnya menjadi Tunas-tunas
Pejuang Kemerdekaan Indonesia, yang pada tanggal 20 Agustus 1945
meletakkan momentum bersejarah dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di
Ibukota Pagar Alam.
Pada
bulan Oktober 1945 terbentuklah Pemerintahan Kewedanaan Tanah Pasemah
yang membawahi 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam (sebagai
Ibukota Kewedanaan), Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai dan
Kecamatan Kota Agung. Pemerintahan Kewedanaan Tanah Pasemah merupakan
bagian dari Wilayah Kabupaten Lahat. Diberbagai tempat di Pagar Alam pada kurun waktu tahun 1945 - 1949 telah terjadi pertempuran antara Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Tentara Jepang dan Belanda untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, yang mengakibatkan banyak pejuang gugur sebagai kusuma bangsa.
A. Pagar Alam sebagai Kota Administratif
Sejarah Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif terinspirasi dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan
Kewedanaan, maka secara otomatis tidak ada lagi Pemerintahan Kewedanaan
Tanah Pasemah, namun melahirkan Pagar Alam menjadi Kecamatan Pagar Alam.
Didorong jiwa untuk memajukan dan membangun Pagar Alam, para Tokoh dan
Pemuka Masyarakat di seluruh eks Kewedanaan Tanah Pasemah pada Tahun
1966 berkeinginan untuk mengusulkan kepada Pemerintah agar dibentuk
Kabupaten Besemah, namun karena situasi dan kondisi pada waktu itu
Pemerintah Pusat belum memberikan kemungkinan adanya pengembangan Daerah
Tingkat II sehingga maksud tersebut tidak dapat dilanjutkan.
Pada
awal Tahun 1987 masyarakat Kecamatan Pagar Alam kembali bertekad untuk
mengusulkan kepada Pemerintah agar Kecamatan Pagar Alam dapat
ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif, maka melalui Panitia
Lokal yang telah terbentuk mengajukan permohonan melalui surat
tertanggal 15 April 1987 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri di
Jakarta yang didukung oleh Camat Pagar Alam dengan Surat tertanggal 2
Mei 1987 Nomor : 138/340/1987. Kemudian secara berturut-turut mendapat
dukungan dari DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Lahat, melalui Surat
tanggal 6 Juni 1987 Nomor : 135/05/1987 dan dukungan dari Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Selatan dengan Surat tanggal 31 Agustus 1987 Nomor : 132/035/1987.
Selanjutnya proses demi proses diikuti dengan seksama sampai akhirnya lahirlah Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif
dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1991 tentang
Pembentukan Kota Administratif Pagar Alam, dan Pemekaran Wilayah
Kecamatan Pagar Alam menjadi 4 (empat) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan
Pagar Alam Utara, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Dempo Utara
dan Kecamatan Dempo Selatan. Pada tanggal 15 Januari 1992 Menteri Dalam
Negeri meresmikan Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif dan melantik Drs. Musrin Yasak sebagai Walikota Administratif Pagar Alam yang pertama.
B. Pagar Alam sebagai Daerah Otonom
Lahirnya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah membawa
warna dan angin segar bagi masyarakat Kota Administratif Pagar Alam,
karena Undang-Undang tersebut menetapkan bahwa Kota Administratif
ditingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom. Kesempatan yang luar biasa
ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat Kota Administratif
Pagar Alam dengan dukungan Tokoh Masyarakat, Organisasi Politik dan
Organisasi Kemasyarakatan, serta seluruh komponen masyarakat
berkeinginan kuat untuk menjadikan Kota Administratif Pagar Alam
ditingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom Pagar Alam. Aspirasi
masyarakat Kota Administratif Pagar Alam tersebut mendapat dukungan dari
Bupati Lahat, DPRD Kabupaten Lahat, Gubernur Sumatera Selatan dan DPRD
Provinsi Sumatera Selatan.
Setelah
melalui perjuangan yang cukup menyerap pikiran dan tenaga, akhirnya
pada tanggal 21 Juni 2001 DPR RI menetapkan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2001 tentang Pembentukan Kota Pagar Alam, yang diresmikan pada tanggal
17 Oktober 2001 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik
Indonesia. Mengingat tanggal 21 Juni tersebut mengandung makna dan
kekuatan yuridis formal sebagai tonggak lahirnya Kota Pagar Alam, maka
tanggal 21 Juni ditetapkan dan diabadikan sebagai hari jadi Kota Pagar
Alam. Selanjutnya pada tanggal 12 November 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. H. Djazuli Kuris sebagai Penjabat Walikota Pagar Alam.
Kemudian
pada tanggal 7 Januari 2002 Penjabat Walikota Pagar Alam melaksanakan
Pelantikan Perdana Perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam. Dan pada
tanggal 4 November 2002 dilaksanakan peresmian Anggota DPRD Kota Pagar
Alam, dengan tugas pokok pertama melaksanakan Pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota Pagar Alam Defenitif Perdana pada tanggal 3 Februari
2003. Dalam proses demokrasi tersebut terpilih pasangan Drs. H. Djazuli
Kuris sebagai Walikota Pagar Alam dan Dr. Budiarto Marsul, SE, M.Si
sebagai Wakil Walikota Pagar Alam periode 2003-2008, yang Pelantikannya
dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 5 Maret 2003
dengan menetapkan visi mewujudkan Kota Pagar Alam sebagai Kota
Agrobisnis dan Pariwisata yang bernuansa Islami pada Tahun 2010.
Gambar 1. Peta Kota Pagar Alam
PETA TATA RUANG KOTA PAGAR ALAM
Gambar 2. Peta Tata Ruang Kota Pagar Alam
C. Letak Geografis
Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada posisi 4° Lintang Selatan (LS) dan 103,15° Bujur Timur (BT). Sebagai salah satu Kota
di Provinsi Sumatera Selatan, Pagar Alam terletak sekitar 298 Km dari
Kota Palembang (Ibu Kota Provinsi) serta berjarak 60 Km di sebelah barat
daya Kabupaten Lahat. Letak Kota ini dapat dikatakan persis didalam
Wilayah Kabupaten Lahat, sehingga semua batas wilayah berbatasan dengan
salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat.
Kota Pagar Alam juga diapit oleh Kabupaten lainnya yaitu Kabupaten
Lahat, Muara Enim dan Provinsi Bengkulu. Luas wilayah Kota Pagar Alam
adalah sebesar 0,73 persen dari total luas Provinsi Sumatera Selatan.
Batas daerah Kota Pagar Alam adalah :
vSebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat
v Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu
vSebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Sakti Kabupaten Lahat
vSebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim
Tabel 1. Wilayah Kota Pagar Alam secara keseluruhan
Kecamatan
|
Kelurahan
|
1. Kecamatan Pagar Alam Utara
|
1. Kelurahan Dempo Makmur
2. Kelurahan Bangun Rejo
3. Kelurahan Kuripan Babas
4. Kelurahan Selibar
5. Kelurahan Alun Dua
6. Kelurahan Beringin Jaya
7. Kelurahan Pagar Alam
8. Kelurahan Sukorejo
9. Kelurahan Bangun Jaya
10.Kelurahan Curup Jare
|
2. Kecamatan Pagar Alam Selatan
|
1. Kelurahan Gunung Dempo
2. Kelurahan Nendagung
3. Kelurahan Sidorejo
4. Kelurahan Tebat Giri Indah
5. Kelurahan Tumbak Ulas
6. Kelurahan Tanjung Agung
7. Kelurahan Ulu Rurah
8. Kelurahan Besemah Serasan
|
3. Kecamatan Dempo Utara
|
1. Kelurahan Agung Lawangan
2. Kelurahan Bumi Agung
3. Kelurahan Pagar Wangi
4. Kelurahan Jangkar Mas
5. Kelurahan Burung Dinang
6. Kelurahan Muara Siban
7. Kelurahan Rebah Tinggi
|
4. Kecamatan Dempo Selatan
|
1. Kelurahan Kance Diwe
2. Kelurahan Atung Bungsu
3. Kelurahan Prahu Dipo
4. Kelurahan Penjalang
5. Kelurahan Lubuk Buntak
|
5. Kecamatan Dempo Tengah
|
1. Kelurahan Pelang Kenidai
2. Kelurahan Padang Temu
3. Kelurahan Karang Dalo
4. Kelurahan Jokoh
5. Kelurahan Candi Jaya
|
Sumber : Data SIAK Kota Pagar Alam Tahun 2013, diolah
Dari data diatas, diketahui bahwa Kota Pagar Alam memiliki Luas Wilayah ± 63,366 Ha (633,66 Km²), dengan
luas wilayah Kecamatan Pagar Alam Utara 55,47 Km, Kecamatan Pagar Alam
Selatan 63,17 Km, Kecamatan Dempo Utara 123,93 Km, Kecamatan Dempo
Selatan 247,09 Km dan Kecamatan Dempo Tengah 144 Km, yang terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan dan 35 (tiga puluh lima) Kelurahan.
Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin Kota Pagar Alam, 2013
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Pagar Alam Tahun 2013
|
||||
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah Penduduk
|
||
Lk
|
Pr
|
Lk + Pr
|
||
PAGAR ALAM UTARA
|
24.953
|
23.907
|
48.860
|
48.860
|
PAGAR ALAM SELATAN
|
28.709
|
27.789
|
56.498
|
56.498
|
DEMPO UTARA
|
12.501
|
11.628
|
24.129
|
24.129
|
DEMPO SELATAN
|
7.307
|
6.694
|
14.001
|
14.001
|
DEMPO TENGAH
|
8.144
|
7.492
|
15.636
|
15.636
|
Kota Pagar Alam
|
81.614
|
77.510
|
159.124
|
159.124
|
Sumber : Data SIAK Kota Pagar Alam Tahun 2013, diolah
|
Dari
data diatas, dapat diketahui bahwa penduduk yang paling padat berada di
Kecamatan Pagar Alam Selatan dengan penduduk mencapai 56.498jiwa, diikuti
Kecamatan Pagar Alam Utara sebanyak 48.860 jiwa, Kecamatan Dempo Utara
sebanyak 24.129 jiwa, Kecamatan Dempo Tengah sebanyak 15.636 jiwa, sedangkan penduduk yang paling rendah kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Dempo Selatan yang mencapai 14.001jiwa.
D. Keadaan Iklim
Kota
Pagar Alam merupakan kawasan puncak bagi Provinsi Sumatera Selatan
karena seluruh wilayah Kota Pagar Alam merupakan daerah bukan pesisir
dengan topografi wilayah yang berbukit-bukit dan dikelilingi oleh
pegunungan Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari barisan tersebut adalah
Gunung Dempo yang mencapai 3.173 mdpl.
Berdasarkan
pengamatan dari Pos pengamatan Gunung Api Dempo Kota Pagar Alam,
diketahui bahwa suhu udara minimum di Kota Pagar Alam adalah 19 °C
sedangkan suhu maksimum adalah 30 °C dengan jumlah hujan terbanyak
terjadi pada Bulan Februari yaitu 25 hari dan rata-rata suhu udara tertinggi terjadi pada Bulan September dan Oktober.
E. Keadaan Tanah
Sebagian
besar keadaan tanah di Kota Pagar Alam berasal dari jenis Latosol dan
Andosol dengan bentuk permukaan bergelombang sampai berbukit. Jika
dilihat dari kelasnya tanah didaerah ini pada umumnya adalah tanah kelas
1 (satu) yang mengandung kesuburan yang tinggi, hal ini terbukti dengan
Daerah Kota Pagar Alam merupakan daerah penghasil sayur-mayur,
buah-buahan dan merupakan salah satu Sub Terminal Agribisnis (STA) di
Provinsi Sumatera Selatan. Ketinggian tanah dari permukaan laut sangat
bervariasi yaitu mulai dari 100 m sampai >1000 m, akan tetapi
sebagian besar ketinggian dari permukaan laut lebih dari 1000 m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sejarah, wisata, cerite dan sejah boleh di share